ULAMA PENYEBAR ISLAM DI PULAU JAWA SEBELUM WALISONGO
Sejarah itu Penting.
Berikut 4 ulama besar peyebar Islam di pulau Jawa sebelum Walisongo:
1. Syekh Jumadil Qubro
Dikenal sebagai guru para walisongo di tanah Jawa. Dalam atlas Walisongo disebutkan bahwa, Syekh Jumadil Qubro merupakan ayah dari Sunan Gresik,
kakek dari Sunan Ampel dan kakek buyut dari Sunan Bonang dan Sunan Drajat.
Beliau lahir di Samarkhand, Uzbekistan pada pertengahan abad ke-14, dengan nama Syekh Jamaluddin Al-Husain Al-Akbar.
Pada tahun 1399 Masehi, beliau tiba di pulau Jawa bersama putra-putranya dan langsung menghadapi situasi politik kerajaan Majapahit.
Ajaran Hindu-Buddha saat itu masih kental, sehingga Syekh Jumadil Qubro melakukan dakwah dengan cara sembunyi-sembunyi.
Walupun sulit, ternyata banyak masyarakat dan bangsawan yang pada akhirnya masuk islam dan menjadi murid Syekh Jumadil Qubro.
2. Syekh Quro
Merupakan ulama besar lain yang memberi banyak pengaruh untuk penyebaran agama Islam di pulau Jawa.
Syekh Quro berasal dari Champa, putra seorang ulama besar bernama Syekh Yusuf Siddik.
Beliau mendapatkan ilmu pengetahuan islam dari ulama-ulama besar Mekkah.
Beliau juga sempat mengajarkan keislaman di kesultanan Malaka pada permulaan abad ke-15. Dan dari sanalah, beliau melanjutkan dakwahnya menuju ke Pulau Jawa.
3. Syekh Datuk Kahfi
Beliau juga dikenal dengan nama Syekh Nurjati. Dikenal sebagai petintis penyebaran islam di Jawa bagian barat, khusuya Cirebon dan sekitarnya
Bilau lahir di Semenanjung Malaka pada abad ke-14. Belaiu merupakan putra dari ulama besar, yakni Syekh Datuk Ahmad.
4. Syekh Maulana Akbar
Beliau merupakan adik dari Syekh Datuk Kahfi yang juga berkontribusi dalam penyebaran islam di barat pulau Jawa.
Beliau merupakan sosok yang berperan penting dalam penyebaran Islam di daerah Kuningan. Di sana beliau juga mendirikan pondok di desa Sidapurna.
Posting Komentar untuk "ULAMA PENYEBAR ISLAM DI PULAU JAWA SEBELUM WALISONGO"